PEMBELIAN PERTAMA
Perang Dagang Usai, Cina Beli Kedelai Amerika untuk Pertama Kalinya
WASHINGTON, NUSAPOS - Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/ USDA) mengonfirmasi penjualan 68 ribu ton kedelai ke Cina untuk tahun pemasaran 2019/2010. Transaksi dagang dilakukan melalui perusahaan swasta. Ini menjadi pembelian pertama swasta Cina sejak perang dagang kedua negara yang sudah pecah sejak lebih dari setahun lalu.
Dilansir di Reuters, Kamis (1/8/2019), ini merupakan pembelian kedelai baru pertama yang dilakukan Cina sejak penjualan 544 ribu ton diumumkan pada akhir Juni. Selain itu, transaksi dagang ini merupakan yang pertama sejak Beijing menawarkan untuk membebaskan lima perusahaan swasta dari tarif impor 25 persen yang ingin mengekspor kacang kedelai hingga akhir tahun.
Meskipun jumlah 68 ribu terbilang kecil dibanding dengan produksi AS yang mencapai 87 juta ton kedelai, pembelian tersebut terbilang signifikan. Sebab, tarif 25 persen terhadap kedelai AS membuat impor dari pemasok saingan seperti Brasil dan Argentina jauh lebih menarik bagi perusahaan Cina.
Tapi, pembelian dalam jumlah kecil itu dapat dipahami. Sebab, Cina yang dikenal sebagai konsumen terbesar kedelai untuk pakan ternak tersebut sedang menghadapi wabah penyakit demam babi Afrika. Penyakit itu telah menyebabkan kematian jutaan babi, sehingga menurunkan permintaan untuk pakan ternak.
Dalam laporan penjualan ekspor mingguannya, USDA juga menyebutkan, Cina membeli 66.800 ton kedelai untuk pengriman 2018/2019. Termasuk di antaranya 62 ribu ton yang sebelumnya telah terdaftar sedang dalam perjalanan dengan tujuan yang tidak tercatat. Tapi, Cina juga membatalkan pembelian sebelumnya sebanyak 72.900 ton untuk tahun pemasaran 2018/2019.
Rumor yang beredar di pasar pekan lalu menyebutkan, swasta yang melakukan transaksi dagang kedelai pada tahun 2019/2020 termasuk dalam perusahaan besar. Pengiriman dilakukan pada Oktober dari terminal di kawasan Pasific Northwest (PNW) AS.
Pedagang ekspor AS menyebutkan, harga kedelai yang dikirim dari AS ke Asia akan lebih terjangkau apabila tarif impor Cina dihapus. Khususnya apabila dibanding dengan komoditas dari negara saingan, Brasil.(*)
Editor :Tim NP
Source : sigap/antara