Film Surau dan Silek Serentak Ditayangkan di Seluruh Bioskop Indonesia 27 April 2017
Bukittinggi : Film karya Sutradara muda asal ranah minang Arif Malin Mudo dengan judul Surau (Masjid) dan Silek (Silat) akan diputar perdana di seluruh bioskop-bioskop Indonesia pada 27 April 2017.
Film yang mengangkat kearifan lokal adat istiadat dan budaya alam minangkabau Sumatera Barat ini mendapat kesempatan masuk rilis film nasional.Sutradara Arif Malin Mudo yang berkesempatan hadir di malam resepsi pencanangan 33 tahun Bukittinggi sebagai kota wisata, Sabtu (11/3/2017), mengatakan film ini akan mengeksplorasi konten-konten budaya tradisi dan pemandangan alam Sumatera Barat, yang meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, serta beberapa lokasi di Yogyakarta.
“Film ini mengisahkan tiga anak kecil yang berambisi memenangkan sebuah pertandingan hingga kemudian belajar silat pada seorang pemuda kampung bernama Rustam,” ujarnya.Akan tetapi di tengah perjalanan Rustam harus pergi merantau sehingga ketiga anak ini menjadi kehilangan arah dan terpaksa harus mencari guru silat pengganti. Di sinilah mereka mulai mengerti filosofi silat.
"Sekalipun berjudul silat akan tetapi sebenarnya film ini merupakan drama anak-anak, jadi nantinya tidak akan ditemukan adegan perkelahian," sambungnya.Menurut Arif Malin Mudo, penggunaan bahasa Minang dalam film ini cukup besar, yaitu sampai 80 persen serta aktor utamanya asli Minang, dan tiga anak kecil yang ikut berperan dalam film ini merupakan anak asli Kota Bukittinggi.
Dalam penggarapan film itu juga dibantu pesilat kenamaan Bukittinggi bernama Ramli."Dalam cerita kami juga mengusung konten asli Minang, bukan hanya cerita akan tetapi juga konteks masalah, walaupun zaman atau generasi surau saat ini sudah tidak populer seperti dahulu," jelasnya.
Sementara itu menanggapi penyangan perdana film Surau dan Silek, Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias mengatakan, dari segi tema dan cerita film ini meyimpan nilai filosofis tinggi yang menjadi pelajaran bagi generasi muda, terutama disaat mulai tergerusnya budaya minangkabau dengan perkembangan zaman saat ini.
"Sekarang ini kan sudah jarang sekali anak-anak yang mengaji dan mendapatkan pendidikan di surau, jadi dengan film ini diharapkan bisa kembali membangkitkan kembali semangat untuk kembali pendidikan surau dan mempelajari silek yang merupakan olahraga turun temurun di Minangkabau,” jelasnya.
M. Ramlan Nurmatias mengucapkan rasa terima kasih pada sutradara, produser dan seluruh pemain yang ikut berperasn serta dalam film Surau dan Silek ini, apalagi trailer perdananya dipusatar perdana malam ini sebelum diputar di layar Televisi nasional. (Rri)