Kamis Pagi 17 Maret 2016, Kabut Asap Tipis Efek Kebakaran Lahan Tutupi Langit Dumai

Kabut Asap Tipis Efek Kebakaran Lahan Tutupi Langit Dumai, menyelimuti Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Dumai
DUMAI - Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai, Riau, kembali menyerang pagi ini. Berdasarkan pantauan , kabut asap tipis kembali menyelimuti hampir keseluruhan wilayah Kota Dumai, Kamis pagi (17/3/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.
"Saya pikir kabut (embun, red) pagi. Tapi baunya seperti asap kayu yang terbakar. Anak-anak pun terpaksa saya pakaikan masker. Takut partikel kecil terhirup, melalui hidung," ujar Mastri warga Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Dumai.
Selain itu, dirinya juga sudah melakukan antisipasi kabut asap, dengan menyediakan masker di rumah. "Saya sudah sediakan masker untuk jaga-jaga terjadinya kabut asap," bebernya.
Sementara itu Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai saat dihubungi belum dapat merilis level pencemaran udara di Kota Dumai.
"Kami mendapatkan informasi ISPU dari PT Chevron Pacific Indonesia Dumai. Karena kita (KLH) tak miliki alat ukur pencemaran udara," ujar Kasi Lingkungan Hidup KLH, Pahlawani.
(nusapos.com/Andra/rls)
"Saya pikir kabut (embun, red) pagi. Tapi baunya seperti asap kayu yang terbakar. Anak-anak pun terpaksa saya pakaikan masker. Takut partikel kecil terhirup, melalui hidung," ujar Mastri warga Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Dumai.
Selain itu, dirinya juga sudah melakukan antisipasi kabut asap, dengan menyediakan masker di rumah. "Saya sudah sediakan masker untuk jaga-jaga terjadinya kabut asap," bebernya.
Sementara itu Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai saat dihubungi belum dapat merilis level pencemaran udara di Kota Dumai.
"Kami mendapatkan informasi ISPU dari PT Chevron Pacific Indonesia Dumai. Karena kita (KLH) tak miliki alat ukur pencemaran udara," ujar Kasi Lingkungan Hidup KLH, Pahlawani.
- See more at: http://www.potretnews.com/berita/baca/2016/03/17/pagi-ini-kabut-asap-tipis-efek-kebakaran-lahan-tutupi-langit-dumai/#sthash.ODFiUTFE.dpu
"Saya pikir kabut (embun, red) pagi. Tapi baunya seperti asap kayu yang terbakar. Anak-anak pun terpaksa saya pakaikan masker. Takut partikel kecil terhirup, melalui hidung," ujar Mastri warga Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Dumai.
Selain itu, dirinya juga sudah melakukan antisipasi kabut asap, dengan menyediakan masker di rumah. "Saya sudah sediakan masker untuk jaga-jaga terjadinya kabut asap," bebernya.
Sementara itu Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai saat dihubungi belum dapat merilis level pencemaran udara di Kota Dumai.
"Kami mendapatkan informasi ISPU dari PT Chevron Pacific Indonesia Dumai. Karena kita (KLH) tak miliki alat ukur pencemaran udara," ujar Kasi Lingkungan Hidup KLH, Pahlawani.
- See more at: http://www.potretnews.com/berita/baca/2016/03/17/pagi-ini-kabut-asap-tipis-efek-kebakaran-lahan-tutupi-langit-dumai/#sthash.ODFiUTFE.dpuf
"Saya pikir kabut (embun, red) pagi. Tapi baunya seperti asap kayu yang terbakar. Anak-anak pun terpaksa saya pakaikan masker. Takut partikel kecil terhirup, melalui hidung," ujar Mastri warga Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Dumai.
Selain itu, dirinya juga sudah melakukan antisipasi kabut asap, dengan menyediakan masker di rumah. "Saya sudah sediakan masker untuk jaga-jaga terjadinya kabut asap," bebernya.
Sementara itu Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai saat dihubungi belum dapat merilis level pencemaran udara di Kota Dumai.
"Kami mendapatkan informasi ISPU dari PT Chevron Pacific Indonesia Dumai. Karena kita (KLH) tak miliki alat ukur pencemaran udara," ujar Kasi Lingkungan Hidup KLH, Pahlawani.
- See more at: http://www.potretnews.com/berita/baca/2016/03/17/pagi-ini-kabut-asap-tipis-efek-kebakaran-lahan-tutupi-langit-dumai/#sthash.ODFiUTFE.dpuf
Editor :Tim NP