KISAH PEMBUNUHAN KAKAK TIRI
Pelaku: "Saya Begitu Karena Mau Melindungi Ibu"
TASIKMALAYA (nusapos.com)- "Saya begitu karena mau melindungi ibu," ucap tersangka DP (27) saat dicecar petugas i Mapolsek Indihiang terkait motif pembunuhan yang dilakukannya, i Sukarindik, Bungursari, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/10). terhadap kakak tirinya, Hamdan, 41.
Pelaku beralasan, pembunuhan yang dilakukan karena ingin melindungi ibundanya Aisyah dari amukan Hamdan yang saat itu hendak memukul Aisyah.
Kejadian sendiri bermula, saat tersangka DP memperbaiki listrik di kamarnya menggunakan palu. Rupanya, ketukan palu tersebut mengeluarkan suara berisik dan mengganggu bagi kakak tirinya, Hamdan.
Hamdan lantas berusaha mendatangi DP sambil marah-marah. Namun DP dibela sang ibu, Aisyah.Perempuan berusia sekitar 60 tahun itu menegur Hamdan. Saat itu Hamdan mengeluarkan kata-kata kasar.
Ketika DP keluar kamar untuk mengecek perselisihan antara ibu dan kakak tirinya, dia melihat Hamdan hendak memukul Aisyah. Dengan sigap, DP menghalanginya.
Pukulan itu mengenai tubuh pemuda berambut ikal itu. “Pas saya keluar posisinya sudah mau mukul ibu,” ungkapnya d
Hamdan semakin naik pitam. Hamdan mengancam akan membunuh Aisyah juga DP. Ikut tersulut dengan ucapan tak pantas dari kakak tirinya itu, secara spontan DP mengambil golok di sekitarnya.
DP mengatakan jasad Hamdan hanya dilap bagian kepalanya yang berdarah, dikafani dan langsung dikebumikan.
“Dilap saja terus dikubur,” terangnya. Menurutnya, ada beberapa warga yang ikut mengurus penguburan jenazah Hamdan.
Kapolsek Indihiang Kompol Tri Sumarsono menjelaskan informasi kematian korban yang beredar di masyarakat adalah karena overdosis.
“Karena masyarakat tahu kalau korban ini sering mabuk dan konsumsi obat-obatan jenis seledryl,” katanya.
Kompol Tri mengatakan pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi yaitu Aisyah, Ketua RT dan dua warga yang mengetahui penyebab kematian Hamdan.
Terkait jenazah Hamdan yang juga perlu diperiksa, pihaknya mau tidak mau akan melakukan pembongkaran kuburannnya. Karena perlu dilakukan otopsi untuk memastikan dan bukti secara hukum bahwa korban dibunuh.
“Kami masih menunggu informasi dari Biddokkes Polda Jabar untuk waktu otopsinya,” ujarnya.
Kapolsek Indihiang Kompol Tri Sumarsono mengatakan, warga memang sempat meredam kasus tersebut sehingga hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya.
Alasannya karena korban memang memiliki kelakuan kurang baik dan membuat masyarakat resah. “Mungkin karena warga lebih pro kepada pelaku,” analisanya. (rga)
Editor :Yudi Waldi
Source : jpnn