Jefry Noer Tunda Makan Demi Warga yang Kelaparan

Jefry Noer Tunda Makan Demi Warga yang Kelaparan
Kampar-Bagi perusahaan yang mengambil kekayaan alam dan bumi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau harus turut ambil bagian dalam darurat bencana banjir di daerah ini dan jangan cuma inginkan uangnya saja.
Bupati Jefry Noer mengatakan itu saat menerima bantuan dari PT Bank Riau-Kepri (BRK) yang diserahkan Direktur Utama DR. Irvandi Gustari di dampingi Komisaris Utama Mambang Mit serta Kepala Cabang Bangkinang Fajar Restu Febriansyah dan rombongan lainnya di Lapangan Merdeka, Bangkinang, pusat pemerintahan Kabupaten Kampar, Kamis (11/2).
Jefry Noer ketika itu tampak sibuk mengatur seluruh Dubalang Kampar, menyusun sembako bantuan dari perusahaan daerah tersebut di atas tiga unit kendaraan yang telah disediakan. Dia bahkan mengakui menunda makan siang untuk mengejar para korban yang kelaparan.
Raut wajah dia terlihat tidak seperti biasa, mukanya memerah tersengat panasnya sinar mentari. Sesekali bupati menyapu keringat di kening yang terus bercucuran. "Ini warga sedang kesusahan, kalian harus bekerja cepat, sigap, dan jangan malah bersantai saja," kata Jefry kepada seorang anggota tim penyalur bantuan yang tengah duduk santai di lokasi pengumpulan bantuan.
Beberapa saat kemudian, serinai mobil pengawalan dari Polres Kampar menyala. Rombongan bersiap untuk berangkat menyalurkan bantuan ke sejumlah desa yang sebelumnya terkena dampak banjir terparah.
Tidak ketinggalan, rombongan dari BRK juga diminta ikut. Dirut BRK dirangkul menaiki mobil BM 1 F. Sementara Komut BRK Mambang Mit memilih untuk turut serta dengan menumpangi mobil lainnya. Pasukan Dubalang menyusul, sejumlah kendaraan itu kemudian berjalan mengular. Ketika itu, ada 12 unit yang mengekor di mobil bupati.
Menyusuri jalan yang sempit menuju Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, terlihat sejumlah warga sedang membersihkan rumah-rumah mereka setelah sebelumnya terandam air dan lumpur luapan sungai yang membelah daratan luas itu. Sebagian juga menjemur pakaian di tepian jalan. Para bocah malah menyeburkan diri. Beberapa kelompok didominasi para remaja memilih meminta sumbangan di jalanan.
Kurang dari 20 menit perjalanan, tim akhirnya tiba di Kantor Desa Muara Uwai. Ratusan warga sudah menanti di pelantaran teras kantor desa tersebut. Bupati bersama rombongan langsung menghampiri para korban banjir itu.
Di sebelah selatan, berjarak sekitar 20 meter, sejumlah wanita renta sibuk memasak di bawah tenda sederhana. Di depannya tertulis spanduk "Dapur Umum Bersama" yang dibawah tulisan itu juga terpampang logo KNPI Kampar dan Pemkab Kampar.
"Mau makan, silahkan ambil atau diambilkan," kata seorang wanita di dapur tersebut. Dia baru saja memasak gulai nangka di atas kuali besar yang ditakar untuk sekitar seratus keluarga korban banjir.
Di dekat kantor desa itu, Jefry Noer bersama rombongan Dubalang dan BRK masih sibuk menurunkan paket bantuan yang isinya beras, mie instan, teh dan kopi. Pasukan Dubalang berjejer. Seorang di antaranya naik ke atas mobil sambil menurunkan satu persatu paket bantuan dan menghitungnya dengan teliti.
Seratus paket sembako di turunkan untuk warga korban banjir di desa tersebut. Sebelum pergi, beberapa pria dan wanita renta berlari, mencium tangan bupati. "Saya berterimakasih dengan adanya bantuan ini. Semoga selamat di jalan pak bupati," kata pria berkumis yang mengenakan pakaian sederhana itu.
Rombongan kembali bergegas, menyusuri jalan menuju lima desa lainnya. Situasi di posko-posko penampungan evakuasi korban banjir di lokasi berikutnya tidak jauh berbeda. Ratusan orang di tiap perhentian sudah menantikanrombongan yang mengangkut bantuan.
Terakhir, rombongan tiba di Desa Sipungguk, Kecamatan Salo. Di lokasi ini telah ada tenda cukup besar, berukuran 6x10 meter. Ratusan warga berkerumul, duduk di kursi-kursi yang telah tersedia. Sebagian berdiri, bersiap menanti turunnya bupati dari mobil bersama Dirut BRK, DR Irvandi Gustari.
Sesaat kemudian, puluhan orang itu berebut menyalami bupati dan sejumlah orang yang berada dalam satu rombongan penyalur bantuan. Beberapa malah "sefie-selfie" dengan pria berkumis tipis mengenakan pakaian abu-abu lengan panjang.
"Ini adalah bantuan dari Bank Riau Kepri, dimana dirutnya langsung turun untuk melihat kesusahan korban banjir di Kampar," kata Jefry Noer. Dia berbicara dihadapan warga yang berada di posko penampungan itu. Sementara Dubalang dan pemuda KNPI yang dipimpin Rahmat Jevary Juniardo sibuk menurunkan bantuan sembako dari mobil.
Jefry menjelaskan, bencana yang terjadi saat ini merupakan yang terparah. "Namun kita harus menyadari, bahwa setiap bencana yang diberikan, pasti ada hikmah yang terkandung. Tetap sabar dan tabah, cobaan ini pasti berlalu dan kita semua memulai kehidupan seperti biasanya," kata dia.
Jefry mengatakan, bantuan yang disalurkan saat ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dan Bank Riau Kepri. Pemda juga telah menyiapkan obat-obatan di posko kesehatan yang dibentuk oleh dinas terkait. (fr/rls)
Editor :Tim NP