Gus Ipul : Dengan 5 M Kita Bisa Kumpul Aulia di Dunia dan Akhirat
Puisi Duhai Kanjeng Nabi Bius Puluhan Ribu Jamaah Al Khidmah
Wagub Jatim Saifullah Yusuf saat sambutan Maulidurrasul dalam rangka peringatan Haul Sunan Giri ke 512 di pelataran parkir makam Sunan Giri diselenggarakan Jamaah Al Khidmah Pegiren (foto/tis)
Puisi Duhai Kanjeng Nabi Bius Puluhan Ribu Jamaah Al Khidmah
- Gus Ipul : Dengan 5 M Kita Bisa Kumpul Aulia di Dunia dan Akhirat
GRESIK (Nusapos.com) - Puluhan ribu jamaah Al Khidmah dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara yang hadir dalam kegiatan Maulidurrasul dalam rangka peringatan Haul Sunan Giri ke 512 diselenggarakan jamaah Al Khidmah Pegiren di pelataran parkir makam Sunan Giri Gresik, Sabtu (16/12) malam terbius oleh lantunan puisi berjudul "Duhai Kanjeng Nabi" yang dibacakan Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
Duhai Kanjeng Nabi
Cintamu pada kami tiada henti
tapi shalawat kami masih sekali-sekali.
Kami junjung kau sebagai panutan
tapi sunahmu kami perlakukan seperti prasmanan,
Dipilih berdasar kesukaan dan kecocokan.
Tapi kami akan membenahi diri
seperti contoh kanjeng nabi.
Dados Pribadi ingkang amanah
Amalnya terus ditambah
Pribadi ingkang adil
Mboten purun jail
Pribadi ingkang jujur.
lan manfaat kangge sedulur
Duh, Kanjeng Nabi
Ini puisi rindu kami
Cekap semanten nyuwun ngapunten.
Selain membacakan puisi, Wagub Jatim Saifullah Yusuf dalam sambutannya juga mengaku bersyukur karena Allah memberikan suasana malam ini terang dan cerah sehingga jamaah yang hadir luar bisa banyak dan bisa menambah kekhusukan.
"Kita hadir dalam majelis ini merupakan bukti bahwa akidah kita masih sama dengan para guru dan masyayikh. Padahal godaan terhadap akidah kian hari makin berat tapi kita masih bisa bersama-sama mempertahankan. Mudah-mudahan di dunia kumpul dan di akhirat juga kumpul dengan para guru, aulia dan masyayikh," ujar Gus Ipul diamini puluhan ribu jamaah.
Lebih jauh ketua PBNU ini menjelaskan bahwa sudah sepatutnya kita semua bersyukur karena masih bisa melakukan 5 M yaitu Maulidan, Manaqiban, Mauidhah, Mangan dan Mulih. "Kegiatan seperti ini manfaatnya sangat besar bukan hanya untuk kepentingan hidup di dunia tapi juga di akhirat kelak. Mudah-mudahan kita bisa istiqomah hadir dan mendoakan para guru, orang tua, saudara-saudara kita yang sudah wafat," kata Gus Ipul.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa waspada pada musim penghujan ini karena rawan terjadi banjir dan longsor. "Saya mohon masyarakat selalu waspada terhadap lingkungan dan peka dengan tanda-tanda alam supaya kita semua bisa terhindar musibah," pinta Gus Ipul.
Sementara itu, Habib Ahmad Zein Al Kaf dalam ceramahnya menghimbau agar seluruh jamaah jangan sampai lepas dengan amalan yang sudah diajarkan oleh para guru, khususnya almarhum Hadratus Syekh KH Asrori Ustman Al Ishaqi supaya kelak di akhirat nanti kita bisa bersama-sama kumpul dengan rasulullah.
"Para wali itu karomah karena istiqomah menjalankan amal orang-orang sholeh yang sambung hingga rasulullah. Dan dengan mengulang-ulang dzikir, sholawat serta maulid maka akan membekas di hati kita. Majelis ini mengajarkan pendidikan tentang hati, sehingga prilaku kita juga akan baik," terang Habib Zein Al Kaf.
Diakui Habib Zien, sekarang ini kenapa banyak pejabat bejat dan ulama juga ada yang bejat. Artinya, tantangan ke depan makin berat bukan hanya dari luar negeri tapi juga dalam negeri. "Berkat majelis semacam ini negara kita bisa aman dan senantiasa mendapat rahmat dari Allah karena masyarakatnya senang bersholawat," bebernya.
Orang yang suka bersholawat, mauludan, manaqiban dan dzikir itu karena ada cinta. Terlebih amalan-amalan yang sudah diajarkan oleh para guru-guru kita itu tergolong amalan sunah. "Karena kita diajarkan oleh para guru-guru untuk cinta rasulullah, para aulia dan orang tua. Insya Allah, dengan istiqomah mengikuti para auliya kita akan menjadi orang yang masuk surga bersama para guru-guru," pungkas Habib Zein Al Kaf.
Turut pula hadir, Habib Thohir Abdullah Al Kaf, Habib Mustofa Al Jufri, Habib Muhammad Al Atthos, KH Najib Zamzami, KH Abdullah Shidiq, dan puluhan ribu jamaah Al Khidmah dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Semarang, Jakarta, Makassar, Bali hingga Singapura. (tis)
Editor :Try Wahyudi Ary Setyawan
Source : -