Memiliki Sumber Daya Hayati
Rohil Kaya Akan Potensi Perikanan Laut dan Darat

Kabupaten Rokan Hilir memiliki daya tarik dan kenggulan dilihat dari investasi perikanan baik dari perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan hasil perikanan untuk komoditi perikanan laut denga memiliki sumber daya hayati (dapat Pulih).
Kelebihan investasi perikanan Kabupaten Rokan Hilir domian memiliki sumberdaya alam pesisir dan laut yang cukup besar, serta juga tersedia sumberdaya manusia yang cukup banyak dan cukup handal serta memiliki pasar domestik dalam dan luar negeri.
Memiliki produk perikanan yang dapat berdaya saing, dapat mendukung lembaga keuangan untuk permodalan. memiliki distribusi yang cukup baik dan pasar lokan yang cukup besar untuk produk perikanan. tidak hanya itu, potensi perikanan Rohil juga memiliki bahan baku yang tidak jauh dengan pusat pengolahan dan pemasaran.
Pemerintah Kabupaten Rohil sejak beberapa tahun terahir telah membuat beberapa Program dalam membantu dan memberdayakan para nelayan dengan memberikan bantuan serta pembinaan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan.
"Pada Tahun 2015 Pemerintah telah memberikan bantuan 30 unit boat dengan kapasitas 1 GT serta 8 unit boat dengan kapasitas 3 GT. Bantuan Boat tersebut diberikan kepada para nelayan yang sebelumnya menangkap ikan hanya dengan menggunakan sampan di daerah pesisir yakni di Kecamatan Bangko, Sinaboi, Pasir Limau Kapas, Kubu dan Kubu Babussalam melalui dinas perikanan.
Dengan adanya bantuan Pemerintah tersebut para nelayan sangat meras terbantu Sehingga hasil tangkapan para nelayan semakin meningkat.
Produk Perikanan dari kegiatan penangkapan dilaut masih memberikan kontribusi yang besar dalam terhadap totap produksi perikana kabipaten Rokan Hilir, sejak tahun 2011 hingga sekarang produk kegiatan penangkapan dilaut terus meningkat pada tahun 2011 berjumlah 55.137 Ton atau sebesar 95,30% terhadap produksi perikanan kabupaten Rokan Hilir.
Sedangkan produksi perikanan dari kegiatan penangkapan diperairan umum berjumlah 2,097 Ton atau sebesar 3,62 % terhadap produksi Perikanan Kabupaten Rokan Hilir, sisanya berasal dari kegiatan budidaya baik yang dilakukan dikolam maupun dilakukan dikeramba dan tambak.
Produk perikanan Rohil sebagian besar berasal dari perikanan laut, Pada tahun 2014 produksi perikanan tercatat sebanyak 53,080 Ton dimana sebanyak 51.070 Ton atau 93,74 persen merupkan hasil perikanan laut dan perairan umum dan hanya 2.010 Ton (3,69 persen) hasil perikana budidaya. Bila dibandingkan total produksi ikan pada tahun sebelumnya yang berjumlah 50.230,46 ton berarti produksi perikanan 8,46 persen mengalami peningkatan.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) gesa program budidaya kerang didaerah pesisir. dinilai potensi kerang yang melimpah ruah kini telah dimasukkan dalam program badan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan (Balitbang) Republik Indonesia.
Potensi budidaya kerang yang ada di daerah perairan Rohil sangat menggiurkan untuk merancang sebuah programpengalengan kerang yang sekarang di gesa oleh pemerintahan daerah Rokan Hilir melalui dinas Perikanan dan Kelautan Rohil.
Dibeberapa kecamatan daerah pesisir kabupaten Rohil diantaranya Kecamatan Bangko, Pasir Limau Kapas (Palika), Kecamatan Kubu, dan Kecamatan sinaboi yang berbatasan lansung dengan selat perairan selat malaka dan negara tetangga Malaysia.
Bupati Rokan Hilir H Suyatno, serta pemerintah daerah sangat mendukung dengan adanya program budidaya pengalengan kerang, seperti kecamatan Kecamatan Pasir limau kapas (palika) dan kecamatan sinaboi telah masuk dibuku balitbang. Makanya kita telah memberikan intruksi kepada Dinas perikanan dan kelautan (Diskanlut) Rohil untuk memprioritaskan dengan menggalakkan budidaya kerang didua kecamatan tersebut.
"Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim balitbang beberapa waktu yang lalu menjelaskan kalau kerang yang ada didua kecamatan itu kandungan logamnya sangan rendah dan aman untuk dikonsums, "ujar Suyatno.
Selain sebagai menjadi masukan bagi Pendapatan Asli Daerah, Program tersebut juga bisa menggurangi angka pengangguran daerah dengan memperkerjakan putra-putri daerah yang mau di latih dan dididik dalam menunjang perekonomian masyaraat. Program budidaya ini telah dilaksanakan oleh pemkab Rohil sejak tahun 2003 lalu. Hanya saja masyarakat lebih banyak mengumpulkan bibit kerang dan dijual kepenampung di negara Malaysia.
Selaku Kepala Daerah, Suyatno dan dinas perikanan dan kelautan masih menunggu hasil dari Balitbang terkait kelayakan kerang tersebut apakah kerang tersebut sudah layak untuk diolah menjadi pengalengan kerang apa belum.
Namun sejauh itu, Ia sangat berkeyakinan kalau kerang-kerang yang ada dipesisir pantai sangat aman untuk dikonsumsi karena kandungan logamnya rendah.
"Nah, Jika budidaya kerang ini kita galakkan dengan maksimal maka sangat diyakini perekonomian masyarakat yang ada dipesisir akan tumbuh maju dan meningkat," katanya optimis.
Untuk teknologi budidaya kerang sendiri saat ini para petani tambak kerang masih melkukan cara tradisional dengan memnfaatkan pasang surut air laut, dan mengumpulkan bibit kerang dengan cara melakukan sistem pengerukan perairan sedalam lebih kurang 3 sampai 5 centi meter (CM) dengan mengunaan kernjang.
Tiga kecamatan yang terletak diwilayah pesisir memiliki potensi bahan baku yang berkualitas dan sangat cukup dalam melaksanakan pembibitan dan budidaya kerang baik jenis kerang batu maupun jenis kerang bulu (kerang ukuran besar), Agar peluang bisa terwujud, pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas perikanan dan kelautan (Diskanlut) saat ini tengah melakukan tahap pembinaan kepada para petani kerang dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan -pelatihan.
Editor :Tim NP
Source : Adv Humas Pemkab Rohil