ISU ANCAMAN MOGOK KOMPETISI LIGA 1
Usai Bertemu PSSI dan Operator Liga, 15 Klub Membantah dan Hindari Media
JAKARTA(nusapos.com)- Ternyata, ancaman mayoritas klub kasta tertinggi di Tanah Air hanya isapan jempol belaka. Hal itu terjawab usai pertemuan tertutup PT LIB(Liga Indonesia Baru) selaku operator liga, 15 manajemen klub Liga 1 dengan PSSI di Hotel Sultan, Senayan-Jakarta, sore kemarin (10/9).
Klub yang sempat mengancam mogok kompetisi tersebut, adalah Arema FC, Persela Lamongan, Gresik United, Sriwijaya FC, Madura United, Persipura Jayapura, Perseru Serui, Borneo FC, Barito Putera, Mitra Kukar, Persija Jakarta, Semen Padang, PSM Makassar, Persiba Balikpapan dan Bhayangkara FC. Itu karena mereka menilai operator tidak transparan.
Sementara 3 klub yang belum bergabung, adalah PS TNI, Persib Bandung dan Bali United. Dari total 18 klub pesert Liga 1, hanya Perseru yang absen.
Para dedengkot dari15 klub yang pada awal pekan lalu menyampaikan kritik keras kepada operator dan mengancam mogok berkompetisi tersebut, kompak untuk ngacir tanpa bersedia memberikan komentar apapun ke media.
"Jangan saya, jangan saya," kata Gede Widiade, juru bicara Forum Komunikasi Klub Profesional Indonesia atau forum dari 15 klub, saat dihadang oleh awak media di depan pintu pertemuan.
"Kalau saya ditanya soal Persija Jakarta, saya mau menjawab, tapi kalau soal pertemuan tadi, jangan berharap saya mau jawab," tegasnya.
Manajer Bhayangkara FC yang keluar belakangan juga memutuskan untuk tidak memberikan banyak komentar.
"Intinya semua masalah sudah selesai dan kompetisi berjalan lagi seperti biasanya. Saya masih baru di sepak bola, jadi tidak bisa memberikan komentar," ujar dia.
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi yang juga ikut dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa, ketegangan yang terjadi antara mayoritas klub dan operator tersebut, karena hanya ada masalah komunikasi saja.
"Memang ada kesalahpahaman, tapi sudah clear. Mereka yang katanya mau mogok itu juga tadi tidak mengaku mau mogok," kata Edy.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar yang ikut dalam pertemuan tersebut juga menambahkan bahwa, 15 klub tersebut juga kompak tidak mau mengakui soal manuver politik yang dilakukan awal pekan lalu.
"Kata mereka hanya tiga klub yang melakukan aksi itu. Tapi, saat ditanya tiga klub itu siapa saja, mereka juga diam. Ini kan aneh," ujar Umuh.
Di sisi lain, Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan mengatakan bahwa, mereka tetap konsisten dengan jadwal kompetisi yang sudah mereka tentukan.
"Kompetisi tinggal satu bulan lagi berakhir. Dan, kami putuskan untuk fokus mengawal semua pertandingan tersisa agar berjalan lancar," ujar Berlinton. (ben)
Editor :Yudi Waldi
Source : jpnn