Status Gunung Agung Siaga, Pengungsi di Nongan Akui Belum Tersentuh Logistik
Pengungsi asal Desa Nongan Karangasem, hingga saat ini belum menerima bantuan logistik berupa makanan. Sejak dua hari lalu, masyarakat terpaksa bertahan dengan stok makanan yang ada.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung mengalami peningkatan, utamanya pasca perubahan status dari level II Waspada ke level III Siaga, Senin (18/9/2017). Sebagian besar warga yang berada di zona merah, mulai mengungsi ke sejumlah lokasi lebih aman. Desa Nongan, Karangasem menjadi salah rujukan wilayah pengungsian bagi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Kepala Desa Nongan Karangasem Wayan Dangin ketika dikonfirmasi RRI, Jumat (22/09/2017) mengaku sejak dua hari lalu Desa Nongan menerima pengungsi dari Desa Besakih Kecamatan Rendang dan Desa Subudi kecamatan Selat. Para pengungsi tersebut ditempatkan di 18 bangunan berupa balai banjar dan balai desa.
Kendati telah ada bangunan yang memadai, namun beberapa hal perlu diperhatikan terutama ketersediaan makanan dan alas tidur. Menurutnya, hingga saat ini pengungsi belum mendapatkan bantuan logistik seperti makanan. Selama ini para pengungsi hanya mengandalkan makanan yang dimiliki masing-masing warga.
“Kalau air bersih sudah memadai karena sudah ada PDAM-nya, namun yang masih menjadi masalah itu adalah pasukan logistic makan yang hingga saat ini belum kami dapatkan khsuusnya di Desa Nongan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan warga asal Putus, Wanagiri bernama Ngurah Astawa. Ia mengaku sejak semalam telah mengungsi di Nyuh Tebel, Candidasa. Sekitar 50 warga lainnya pun disebut memilih Nyuh Tebel sebagai lokasi pengungsian.
Diakui, pendataan dan pengecekan kesehatan kepada lansia dan anak-anak telah dilakukan oleh puskesmas setempat. Hanya saja bantuan makanan kembali dikatakan sebagai keluhan pengungsi.
“Ya mudah mudahan saja tidak terjadi apa-apa, hanya saja bantuan dari pemerintah untuk menyediakan makanan dan obat-obatan secara merata dapat kami terima, karena sampai saat ini bantuan makanan belum ada, tetapi kalau pengechekan kesehatan sudah semua diberikan oleh puskesman di sini,” tuturnya.
Ngurah Astawa memutuskan untuk mengungsi di daerah candi dasa karena dinilai lebih aman. Namun tidak semua keluarganya mengungsi, karena masih harus mengurus hewan ternak.
“Bapak masih bolak balik kampung karena masih urus ternak, kasian ternaknya banyak kalau ditinggal begitu saja,” ujarnya. (Rri)
Editor :Tim NP