Kurs Mata Uang 2 Desember 2015: Rupiah Menguat 5 Poin Menjadi Rp 13.779,00 per 1 Dollar AS
Display Kurs Mata Uang Asing yang Lazim Terpampang di Tiap Bank
JAKARTA — Kurs rupiah akhirnya ditutup menguat 0,03% sebesar 4 poin ke level Rp13.780/US$ pada perdagangan hari ini di pasar
spot, Rabu (2/12/2015). Apresiasi terhadap rupiah terjadi saat mata uang regional Asia ditutup bervariasi.Rupiah bergerak pada
level terkuat Rp13.749/US$ dan terlemah Rp13.818/US$. Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, rupiah menguat 1 poin atau 0,01% ke Rp13.783/US$. Pada pukul 08.05 WIB, rupiah menguat 9 poin atau 0,07% ke 13.775.
LIVE REPORT
06.03 WIB
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Selasa (1/12/2015) rupiah ditutup menguat 63 poin atau 0,45% ke Rp13.784 per dolar AS. Rupiah mendapat sejumlah sentimen positif baik dari dalam maupun luar ngeri.
06.04 WIB
NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada
perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2015) bergerak di kisaran Rp13.799-Rp13.815.
07.37 WIB
Indeks dolar Amerika Serikat melemah dan meninggalkan level 100 atau puncak perdagangan dalam lima tahun terakhir.
Indeks dolar AS yang menjadi acuan kekuatan terhadap 10 mata uang utama. Pada penutupan perdagangan Selasa (1/12/2015) atau Rabu pagi WIB melemah 0,34% ke 99,827. Dolar melemah setelah pejabat bank sentral AS Federal Reserve menekankan ingin melihat lebih banyak data yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di AS, dan menegaskan kembali sinyal kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.
Presiden Fed Chicago Charles Evans menegaskan pada Selasa waktu setempat, bahwa dia mengharapkan suku bunga tetap di bawah 1% pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan angka hampir nol seperti yang berlaku sekarang.
Rilis data manufaktur AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan November.
"Jika suku bunga akan tetap rendah untuk lebih lama dibandingkan konsensus pasar, kami berharap bisa (mengatasi laju) dolar pada
tahun 2016," kata Ed Keon, Managing Director Prudential Financial Inc.’s Quantitative Management Associates seperti dikutip
Bloomberg, Rabu (2/12/2015).
"Saya mengakui sejumlah kegelisahan tentang keputusan (Fed)," kata Evans.
Gubernur Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk berbicara pekan ini, sebelum rilis laporan kerja 4 Desember. Ekonom memprediksi pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan.
07.39 WIB
Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pada pekan ini kalangan investor menunggu sejumlah data ekonomi yang diperkirakan
menjadi sentimen pasar.Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya mengatakan data yang ditunggu adalah:
* Paket kebijakan ekonomi VII akan diumumkan pada minggu pertama Desember 2015
* Estimasi inflasi Zona Euro datang Rabu sore diperkirakan naik ke 0,2% YoY
* ECB Rate diumumkan Rabu malam diperkirakan tetap. Besaran stimulus ECB diperkirakan naik
* Cadangan devisa Indonesia diumumkan minggu ini diperkirakan turun
* Tingkat pengangguran AS datang Jumat malam diperkirakan tetap 5%.
* Pertambahan nonfarm payrolls AS datang Jumat malam diperkirakan turun.
08.12 WIB
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (2/12/2015) rupiah menguat 1 poin atau 0,01% ke Rp13.783/US$.
Pada pk. 08.05 WIB, rupiah menguat 9 poin atau 0,07% ke 13.775.
09.05 WIB
Rupiah bergerak menguat 5 poin atau 0,04% ke Rp13.779 per dolar AS di pembukaan perdagangan bursa saham.
(nusapos.com/Andra)
Editor :Tim NP