Efektifnya gunakan Facebook dan Instagram buat berdagang

Efektifnya gunakan Facebook dan Instagram buat berdagang
Jual beli produk secara online sudah semakin akrab di kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin massif di era serba digital memudahkan masyarakat memasarkan lapak jualannya hingga menembus ruang dan waktu.
Kini, media sosial seperti Facebook, Instagram, atau twitter tak ubahnya seperti pasar, tempat bertemunya penjual dan pembeli. Selalu saja ada yang menawarkan barang dagangannya, dan beberapa direspons oleh konsumen alias pembeli. Persis seperti di pasar. Bedanya, pasar kali ini di dunia maya di mana proses tawar menawar bisa dilakukan tanpa harus bertemu langsung.
Pelaku usaha, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tentunya juga terbantu hadirnya teknologi. Persoalan keterbatasan dana untuk promosi atau membuka toko secara fisik langsung menemukan solusi dengan beralih menjual produknya di dunia maya.
Pengamat Marketing Yuswohady mengakui, kemudahan dalam berbisnis online membuat para pelaku usaha Indonesia makin kreatif. Ini terlihat dari animo pasar jual beli di media sosial dan lapak jual beli online terus menggeliat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Lima tahun terakhir pedagang online itu gede sekali, terutama UMKM, secara sewa tokonya tidak terjangkau lagi," kata Yuswohady kepada merdeka.com, Rabu (23/9) kemarin.
Penjualan barang dagangan melalui media sosial diakui cukup efektif. Pertama dari sisi biaya. Sebagai perbandingan, bila menyewa sebuah toko bisa mencapai puluhan juta rupiah, jika membuka lapak di media sosial sama sekali tak membutuhkan biaya. Jika ingin lebih menarik banyak orang, biasanya pelaku usaha cuma mengurus server (hosting) Rp 1 juta per tahun atau sesuai besar kecilnya server.
Editor :Tim NP