Sembilan Pelajar di Tasikmalaya dirawat Intensif Setelah Konsumsi Obat diduga PCC
Sembilan pelajar, warga Desa Sukadana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, mendapat perawatan medis intensif.
Pelajar berusia 13 hingga 15 tahun ini, mendapat perawatan setelah meminum obat diduga mirip Psikotropika PCC.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Anto Rinanto mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh KPAI sedikitnya ada 12 pelajar yang meminum obat tersebut. 9 diantaranya mendapat perawatan medis.
"Awalnya ada 12 orang, tetapi yang mendapat perawatan medis ada 9 orang," kata Anto kepada Radio Republik Indonesia RRI, Senin (25/9/2017).
Berdasarkan hasil investigasi dari keluarga korban ungkap Anto, mereka diberi obat berwarna pink dengan logo X oleh seseroang bernama R (16).
"R merupakan teman dari anak yang menjadi korban," ungkap Anto.
Setelah meminum obat tersebut lanjut Anto, korban kemudian berperilaku aneh, dan mengalami kejang- kejang.
"Korban dibawa ke beberapa rumah sakit dan puskesmas. Dari ke empat korban yang dirawat di rumah sakit Jasa Kartini, satu orang dirawat di ruang ICU karena terus mengalami kejang," jelasnya.
Sementara itu Z, salah seorang korban mengaku mendapat obat dari temannya R. Pil ini menurut R untuk meningkatkan stamina.
"Warnanya pink, ditengahnya terdapat logo hurup X," ucapnya.
Z menuturkan, reaksi yang dirasakan terjadi setelah sehari mengkonsumi obat tersebut. Reaksi yang dirasakan pusing dan kejang.
"Saya konsumsi dua butir hari Sabtu, besoknya hari Minggu (24/9/2017), saya merasa pusing dan kejang," ujarnya.
Sedangkan hingga saat ini, Rumah Sakit Jasa Kartini belum memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi pada para pelajar tersebut.(rri)
Editor :Tim NP