Upah Minimum Guru solusi perbaikan kesejahteraan
Gus Ipul Perjuangkan Nasib Guru Agama dan Swasta Lebih Bermartabat
Wagub Jatim H Saifullah Yusuf saat memberikan sambutan pembukaan Kongres II I AGPAII di JX International Surabaya. (Foto/Fathis)
SURABAYA (Nusapos.com) - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul meminta semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan persoalan yang menyangkut nasab dan nasib para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Jawa Timur.
Alasannya, hingga saat ini, kata Gus Ipul, masih banyak guru PAI yang seharusnya ada di bawah naungan Kementerian Agama tapi diangkat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Kejelasan nasab ini penting supaya guru-guru Pendidikan Agama Islam ini lebih mantab dalam rangka memberikan pengajaran dan pendidikan pada anak-anak didik kita," ujar Gus Ipul saat memberikan sambutan pembukaan Kongres ke - 3 Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di JX International Convention Center, Surabaya, Sabtu, (2/12) kemarin.
Sementara menyangkut nasib para guru, lanjut Gus Ipul, Pemprov Jatim juga telah berjuang bersama PGRI dan elemen guru yang lain agar para GTT (Guru Tidak Tetap) yang mengajar di sekolah Negeri bisa menjadi pegawai pemerintah dengan sistem kontrak kerja.
Sedangkan untuk guru swasta, sesuai aspirasi para guru berharap memiliki Upah Minimum Guru (UMG) atau setara dengan UMK bagi para buruh, juga harus diperjuangkan bersama.
"Para guru menyampaikan aspirasi, yang namanya buruh saja memiliki UMK, kenapa guru tidak diberi UMG. Yang swasta keluhannya seperti itu. Nah ini yang harus kita perjuangkan bareng-bareng kita cari celah. Sehingga baik di negeri dan swasta sama-sama diurus oleh pemerintah," lanjut ketua PBNU ini.
Dalam acara yang juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini, Gus Ipul juga melaporkan jumlah guru agama di Jatim yang dari tahun ke tahun terus menurun. Gus Ipul barharap Menteri Agama segera melakukan perekrutan kembali.
"10 tahun yang lalu kira-kira jumlah guru Pendidikan Agama Islam di Jatim sekitar 35 ribu lebih. Sekarang tinggal 27 ribu lebih sedikit dan diperkiraan 10 tahun lagi tinggal 15 ribu. Kalau tidak ada tindakan nyata dari Pak Menteri Agama untuk merekrut kembali guru-guru agama Islam, ini tentu menyedihkan," dalih Gus Ipul.
Sekadar diketahui kongres 3 AGPAII kali ini diikuti lebih dari 10 ribu guru Pendidikan Agama Islam. Mereka berasal dari 29 provinsi dan 230 kabupaten/kota di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga sempat membacakan sebuah puisi berjudul "Guru Zaman Now".
Ghazali, ketua panitia acara mengapresiasi keinginan Gus Ipul yang akan memperjuangkan GTT serta memberikan standar gaji layak bagi guru swasta. "Saat ini masih ada guru yang hanya digaji Rp150 ribu perbulan. Saya kira keinginan Gus Ipul untuk mensejahterakan guru harus kita dukung bersama," pungkas Ghazali.(tis)
GURU JAMAN NOW
Kenapa waktu masih kecil
Guru mengajarkan "Ini Budi," bukan "ini Ipul?"
Karena guru menyadari pentingnya landasan budi pekerti
sebelum semua ilmu terkumpul.
Guru,
bukanlah singkatan gugling dan meniru
ada yang bilang digugu lan ditiru,
padahal guru bukan singkatan apa-apa
karena kerja seorang guru itu tak bisa disingkat-singkat
Karena mendidik tak bisa mendadak.
Apalagi murid jaman now, gurunya pun harus guru jaman now
Tidak keras, tapi tegas. Tidak kaku, tapi seru.
Manuk menclok nang pohon waru
bernyayi riang lagunya Cita Citata
tak semua orang bercita-cita jadi guru
tapi guru adalah jembatan semua cita-cita.
Ayo Kabeh sedulur, beri hormat kagem Bapak lan Ibu Guru
Editor :Try Wahyudi Ary Setyawan
Source : -