Ingin Ke Pelalawan? Awas 6 Kecamatan di Pelalawan Diprediksi Jadi Titik Banjir
Ingin Ke Pelalawan? Awas 6 Kecamatan di Pelalawan Diprediksi Jadi Titik Banjir
PELALAWAN - Intensitas curah hujan yang kian meninggi dan mengguyur sejumlah wilayah di kabupaten Pelalawan beberapa hari belakangan ini. Dengan memasuki musim hujan dalam satu bulan belakangan ini, dipastikan sebanyak 22 desa yang ada di enam kecamatan dari 12 kecamatan se- Kabupaten Pelalawan akan terendam air (banjir,red).
Untuk itu, guna mengantisipasi banjir, sejumlah persiapan penanggulangan mulai dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, dengan melakukan rapat rapat koordinasi penanggulangan banjir pada Jumat (20/11) kemarin, diruang rapat lantai 2 Kantor Bupati Pelalawan.
Informasi ini dibeberkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran daerah (BPBPKD) Kabupaten Pelalawan Hadi Penandio MSi, Jumat (20/11) di Pangkalan Kerinci.
Dikatakannya, bahwa saat ini di Kabupaten Pelalawan memasuki musim hujan setiap hari dengan intensitas yang tinggi. Dengan kondisi hujan, 22 desa yang ada di enam kecamatan dipastikan akan terendam banjir.
" Enam Kecamatan yang akan terendam yakni Kecamatan Langgam, Kecamatan Pelalawan, Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Ukui, Kecamatan Pangkalan Kuras dan Pangkalan Kerinci bakal menjadi titik rawan banjir di Kabupaten Pelalawan.
Mengingat sesuai data BMKG Riau musim penghujan akan berlangsung hingga bulan Desember mendatang. Dan kita langsung menggelar rapat koordinasi penangulangan banjir bersama instansi terkait seperti Polri, TNI, BPBPKD, Diskes, Diskessos, PMI, Tagana, Dinas PU dan dihadiri KPU Pelalawan untuk membahas persiapan antisipasi dan menanggulangi bencana bajir diantaranya personil,kelengkapan dan peralatan, beberapa hari lalu," ujarnya.
Hadi Penandio juga mengatakan, pihaknya mememinta kepada seluruh aparatur Pemerintahan Camat,Lurah dan Kades untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi serta pemantauan dengan instansi terkait terutama dalam mempersiapkan jalur dan tempat evakuasi pada kondisi tertentu, dimana tinggi air sudah naik atau banjir.
" Kita minta kepada seluruh aparatur kecamatan, desa dan lurah untuk menyampaikan laporan perkembangan dan peringatan sejak dini kepada Masyarakat pada saat kondisi air sudah naik," sebut mantan Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan ini.
Hadi Penandio menambahkan, bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemkab Kampar melalui BPBD kampar guna memantau kondisi perkembangan tinggi air sungai Kampar.
" Jadi dengan diketahui kondisi air sungai kampar di hilir,maka akan berpengaruh langsung untuk yang dihulu yang ada di Pelalawan termasuk soal kondisi air di PLTA Koto Panjang. Jika bendungan dibuka karena kelebihan kapasitas air, kita akan melakukan persiapan dini kepada Masyarakat yang dihulu yang berada di bantaran sungai Kampar Kabupaten Pelalawan.
Personil kita akan stanbay selalu, jika dibutuhkan segera untuk turun kelapangan. Untuk saat ini, kita akan menyediakan tenda, 2 unit speed boat 2 serata perlengkapan dan peralatan lainnya untuk korban banjir,"pungkasnya. (fr/rls)
Editor :Tim NP