Teknologi Kanal untuk Lahan Gambut Riau
Solusi Kanal di Lahan Gambut sudah waktunya diupayakan di Riau dan Jambi
Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau memfokuskan pembangunan sekat kanal untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Dua kabupaten yang memiliki lahan gambut luas ini terletak di perbatasan dengan Malaysia.
Saat melihat kondisi di beberapa kota di Riau, kemungkinan besar darurat bencana asap belum bisa dikatakan berakhir hingga Oktober 2015, terkait dengan masih dalam kondisi musim panas di Riau.
Pembangunan sekat kanal itu dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kegiatan pembuatan kanal dibangun di daerah gambut yang dibangun masyarakat. Pemerintah mewajibkan perusahaan hutan tanaman industri maupun perkebunan kelapa sawit membangun sekat kanal sendiri.
Menurut Yulwirawati, proyek percontohan sekat kanal yang digagas Presiden Joko Widodo, di Sungai Tohor, Kepulauan Meranti, dinilai ampuh mencegah kebakaran hutan dan lahan. Hal itu dibuktikan dengan menurunnya jumlah titik panas pada 2015.
LBH Riau mencatat terdapat 7.271 titik panas dalam rentang waktu Januari hingga Mei 2014. Jumlah titik panas cenderung menurun dalam rentang waktu yang sama pada 2015 ini terpantau hanya 1.893 titik. "Lahan gambut kembali basah, dan menyuburkan tanaman sagu di sana," ujarnya.
Namun program sekat kanal justru mendatangkan masalah baru. Perusahaan akasia dan kelapa sawit dirugikan lantaran tanamannya mati akibat kelebihan air. Mengatasi masalah itu, Yulwirawati mengaku akan membahasnya dengan pakar gambut. "Nanti kami akan carikan solusinya," katanya.(Tempo.co)
Editor :Tim NP