Evaluasi Nilai Ekspor Riau : Bulan Oktober 2015 Naik 4,04%
Kegiatan Ekspor dengan Berbagai Komoditi di Pelabuhan
PEKANBARU - Nilai ekspor Riau berdasar harga Free on Board (FOB) pada bulan Oktober 2015 mengalami kenaikan sebesar 4.04 % atau mencapai US$ 1,19 miliar. Nilai ini naik dibandingkan bulan September 2015 sebesar US$ 1,14 Miliar.
Sementara itu secara komulatif nilai ekspor Riau Januari-Oktober 2015 sebesar US$ 12,5 miliar atau turun sebesar 23,70 %
dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang besarnya US$ 15,93 miliar. Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad mengatakan, kenaikan
ekspor ini disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 7,82 %.
"Untuk ekspor non migas pada bulan September sebesar US$ 884,35juta naik menjadi US$ 953,55 juta pada bulan Oktober 2015.
Sedangkan eskpor migas bulan Sepember 2015 sebesar US$ 260,36 juta turun menjadi US$ 237,44 juta pada bulan Oktober 2015,
"ungkapnya. Lanjutnya, selama Januari - Oktober 2015, nilai eskpor Riau mengalami penurunan sebesar 23,70 % dibandingkan dengan priode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor migas sebesar 37,53 % dan eskpor non migas turun 17,64 %.
"Penuruan ekspor migas disebabkan turunnya ekspor minyak mentah sebesar 35,65 % dan hasil minyaknya sebesar 53,72 %," terangnya. Sementara itu, selama Januari- Oktober 2015 ekspor non migas didominasi oleh lemak dan minyak/ nabati sebesar US$ 5,89 miliar (64,56 %), bubur kayu (Pulp) US$ 1,11 miliar (12,19 %), kertas dan karton US$ 1,02 miliar (11,17 %) dan berbagai produk kimia US$ 594,05 juta (6,51 %). "Kontribusi keempatnya mencapai 94,42 % dari total non migas Riau," terangnya.
Selain eskpor Riau mengalami kenaikan dan secara komulatif turun, impor Riau mengalami penurunan pada bulan Oktober 2015 yaitu
mencapai US$ 100,82 juta atau turun 24,66 % dibandingkan impor Sepember 2015 yang mencapai US$ 133,83 juta. Penuruan ini
disebabkan oleh turunnya migas sebesar 5,05 % dan impor non migas 29,27 %.
"Pada Januari - Oktober 2015, impor Riau mencapai US$ 1,17 miliar atau turun 20,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun
2014 US$ 1,48 miliar. Dengan penyebab penurunan impor ini ialah disebabkan oleh menurunnya impor migas sebesar 14,65 % dan impor non migas sebesar 22,30 %," ujarnya.
Impor non migas katanya, didominir oleh mesin-mesin/pesawat mekanik US$ 304,19 juta (31,99 %), kemudian pupuk sebesar US$ 254,97 juta ( 26,81 %), bubur kayu (Pulp) US$ 65,40 juta (6,88 %), serta plastik dan barang dari plastik US$ 40,05 juta (4,21 %) dengan kontribusi mencapau 69,89 %.
(nusapos.com/Andra/rls)
Editor :Tim NP