Kulon Progo Lestarikan Permainan Tradisional ‘Nglarak Blarak’
Sebagai upaya untuk melestarikan permainan olahraga tradisional, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo DIY menyelenggarakan lomba ‘Nglarak Blarak’ (Nglabrak) atau menarik pelepah daun kelapa, dengan peserta perwakilan dari 12 kecamatan, berlangsung di Alun-alun Wates, Minggu (20/8/2017).
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, Nglarak Blarak dianggap sebagai kombinasi sempurna bagi pendidikan, prestasi, dan rekreasi. Banyak nilai luhur yang terkandung dari permainan tradisional asli Kulon Progo ini. Nilai-nilai luhur itu jika dapat dimaknai dengan baik, akan sangat berguna bagi kehidupan di tengah masyarakat.
“Kegiatan yang inovatif dari kita, berkembang dengan baik dan diminati oleh warga masyarakat. Inilah bentuk kemandirian. Kita juga ternyata bisa membangun budaya yang berkepribadian kita,” katanya, di sela acara.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan, Nglarak Blarak menjadi media untuk memupuk rasa kebangsaan di kalangan generasi muda. Oleh sebab itu olahraga permainan tradisional ini dapat dimainkan oleh seluruh elemen masyarakat di Kulon Progo.
“Ini difokuskan dalam rangka untuk membangunn semangat dan persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda karang taruna."
Ditambahkannya, olahraga nglarak blarak terinspirasi oleh kegiatan penderes nira di Kulon Progo pada zaman dahulu. Di sela kegiatan mengambil nira kelapa, mereka melakukan permainan yang kini dimodifikasi oleh Pemkab Kulon Progo untuk dijadikan olahraga tradisional.
Olahraga tradisional Nglarak Blarak (Nglabrak) dari Kulon Progo pernah menjadi juara dalam The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016 yang digelar 7-10 Oktober di Ancol Jakarta. (rri)
Editor :Tim NP