Kegemukan Saat Hamil Tingkatkan Risiko Cerebral Palsy pada Anak
Hal ini terungkap lewat sebuah analisis yang dilakukan terhadap 1,4 juta anak yang lahir di Swedia yang diamati selama 8 tahun (tahun 1997-2011).
Di akhir studi dilaporkan lebih dari 3.000 anak terdiagnosis dengan cerebral palsy. 71 persen kasus cerebral palsy justru ditemukan pada anak yang lahir full term atau tepat waktu, bahkan risikonya mencapai dua kali lipat.
45 persen risiko ini juga muncul pada bayi yang lahir dengan komplikasi pada pernapasannya. Namun risikonya tidak signifikan pada bayi yang terlahir prematur.
"Tetapi secara keseluruhan, risiko cerebral palsy (pada bayi dari ibu kegemukan, red) hanyalah 2 kasus per 1.000 kelahiran," kata ketua tim peneliti, Dr Eduardo Villamor dari University of Michigan.
Namun dengan temuan ini, Villamor tidak serta-merta mengatakan bahwa bobot ibu saat mengandung berdampak langsung terhadap risiko cerebral palsy si anak, sebab ia hanya menemukan keterkaitannya saja.
"Dibandingkan dengan faktor lain, faktor berat badan ibu saat hamil tergolong kecil," imbuhnya seperti dilaporkan Health Day.
Kendati begitu, ia tetap mewanti-wanti agar ibu hamil tidak sampai kelebihan berat badan karena bagaimanapun ini akan meningkatkan risiko sejumlah komplikasi, termasuk mempengaruhi kesehatan bayi juga ibunya.
"Kami memang belum tahu pasti apakah ini akan mengurangi risiko cerebral palsynya, tetapi sejumlah studi menyarankan untuk penurunan berat badan agar risiko komplikasi pada ibu hamil juga bisa dikurangi," paparnya.
Menanggapi studi ini, Dr David Roye dari Columbia University yang juga direktur medis dari Cerebral Palsy Foundation menambahkan, perlu dipahami bahwa 30-40 persen kasus cerebral palsy dipicu oleh faktor genetik.
Akan tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan obesitas, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan abnormalitas hormon diduga dapat memicu perubahan genetik yang berkaitan dengan risiko cerebral palsy.
"Makanya jika Anda ingin hamil atau baru hamil, pastikan tubuh Anda sehat, dan adaptasi pola hidup sehat untuk mempertahankan bobot yang ideal dan rutin berolahraga. Kalaupun mau menurunkan bobot baiknya juga dilakukan sebelum hamil," pesannya.(*)