Tak Hanya Masyarakat, Tukang Parkir Pun Menolak Perda Parkir, Ini Ceritanya
Tak Hanya Masyarakat, Tukang Parkir Pun Menolak Perda Parkir, Ini Ceritanya
PEKANBARU- Keputusan Pemko Pekanbaru bersama DPRD Kota Pekanbaru yang akan menaikan tarif parkir dengan nilai yang spektakuler ternyata tidak hanya ditolak masyarakat saja, tapi petugas parkir juga keberatan dengan kenaikan itu.
Hal ini disebabkan kenaikan tarif parkir ini diyakini tidak akan menaikan pendaparan mereka, justru menurunkan. Ini dikarenakan kendaraan yang akan parkir dipastikan akan berkurang jumlahnya.
Marudut, salah seorang petugas parkir Jalan Sudirman Pekanbaru, Jumat (6/11) mengatakan dengan naikan tarif parkir dari Rp1.000 menjadi Rp 5.000 untuk sepeda motor, dan dari Rp2.000 menjadi Rp 8.000 untuk mobil, dipastikan kendaraan yang parkir akan berkurang.
"Ya pasti berkuranglah, siapa yang mau memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang tarifnya sudah naik berkali-kali lipat. Hanya orang banyak uang saja yang mau parkir di tempat itu," ungkap ayah dari tiga anak itu.
Hal yang sama juga diungkapkan Siambaton, petugas parkir di Jalan Ahmad Yani. Mereka dia belum begitu jelas dengan keputusan menaikan tarif parkir ini, namun dia tetap menyatakan tidak setuju dengan keputusan itu.
"Dalam kondisi ekonomi masyarakat yang tengah terpuruk ini, tiba-tiba tarif parkir dinaikan berkali-kali lipat. Ini sungguh tidak manusia. Saya tidak tega menarik parkir dengan kenaikan sebesar itu," tambahnya.
Karena itu dia akan sangat setuju jika tarif parkir dikembalikan ke harga lama, Karena tarif lama tidak ada pemilik kendaraan yang komplain. "Selama ini kami di lapangan aman-aman saja dalam menarik uang parkir," ungkapnya.(***)
Editor :Tim NP